Sakamichi Review : Nogizaka46 Sora Tobira MV

  Dyah Pitaloka      
MV terakhir yang rilis dari Jikochuu de Ikou. Sora Tobira -judul yang keren nih- rilis pada 3 Agustus 2018, berbarengan dengan Sankaku no Aichi. Seperti biasa, karena satu dan lain hal aku baru merilis review-nya sekarang. I’m still recovering.

Well, langsung saja, ini dia, Sakamichi Review terakhir untuk MV dari Jikochuu, Sora Tobira. Dan maaf karena keterlambatannya, sekarang MV di official channel Nogi sudah menjadi short version. 


Lagu ini dipakai sebagai OST film Nanatsu no Taizai, dan tidak mengherankan kalau Ume sebagai member yang berperan di stage play menjadi pilihan untuk center. Sutradara Ito Shuto yang cukup sering menyutradarai MV Nogi kembali duduk di kursi sutradara.
Yah, track record-nya memang lebih banyak di MV bertema komedi sih, jadi aku tidak berharap akan MV yang serius. Proses pengambilan gambar dilakukan di Tsukuba Expo Center, Ibaraki. Dan juga kantor JAXA, juga di Ibaraki.
Sora Tobira dibuka dengan scene peluncuran roket. Lalu ada Ume yang diceritakan sebagai commander dan menceritakan tentang anggota timnya; Yoda, Mizuki, Momoko, dan Renka. Tim lainnya adalah Aachan, Kaz, Yuttan, Hoshi, dan Sayu. Juga dokter tim Misa dan PE Sayuringo.
Satu peran lagi yang cukup ambigu; Maiyan. Aku tidak tahu apa perannya dengan tepat, mungkin hanya staff. Sementara, Naachan dan Manatsu menjadi psychist, dan Maicun menjadi staff administrasi. Terakhir Ikuchan menjadi astronot senior.
B









Beberapa poin penting dari kehidupan astronautical ditampilkan di MV ini. Pertama, Isolation chamber yang berfungsi sebagai tempat karantina astronot sebelum misi sebenarnya berjalan. Dan memang penggambarannya tepat, teamworks dan lainnya dipantau terus untuk meminimalisir kegagalan misi.

Lalu Kibo Module, kontribusi Jepang dalam ISS yang berfungsi sebagai laboratorium. Lalu DAICHI-2, atau ALOS-2, satelit yang digunakan untuk kartografi dan memonitor bencana. Kenapa ini yang dipakai, entahlah. Bintang utama malah, karena adegan terakhir juga latar belakangnya replika satelit ini.

Ending scene dimana dialog antara Ume dan Maiyan menunjukkan hubungan mereka. Satu kata yang mengingatkan akan dua tahun lalu, hanya kali ini lebih panjang. Honestly, I don’t give a single f*ck about that, cuz whatever will be, will be. Go down with the conspiracy, all hail Mama Rocky.











Dialog di scene ini adalah Maiyan bertanya pada Ume, siapa astronot tertua yang pernah pergi ke angkasa luar? John Glenn, yang berusia 77 tahun saat menjadi awak space shuttle Discovery pada 1998. Glenn juga menjadi orang USA pertama yang mengorbit Bumi lewat proyek Mercury di awal 60’an.

Kenapa mereka memasukkan referensi dari Glenn adalah sesuatu yang unik. Pesan yang ditampilkan mungkin masih adanya kesempatan bagi Maiyan, yang sepertinya gagal dalam tes sebagai astronot sementara adiknya, Ume, berhasil.

Hal yang tidak kumengerti dari storyline adalah kenapa referensi Boku no Shoudou keluar lagi, lewat telunjuk dan liontin Momoko? Meski aku suka dengan simbologi Renka yang jatuh dan disemangati oleh Aachan dan Hoshi.

Membicarakan JAXA, belakangan ini mereka mencatatkan pendaratan asteroid kedua yang sukses setelah Rosetta. Spacecraft Hayabusa-2 sampai di asteroid Ryugu pada bulan Juni 2018 kemarin. Selain itu, mulai tahun depan mereka akan ikut dalam pengembangan reusable rocket seperti Space-X.

Dan pada 2020, space race dimulai lagi, dengan Mars menjadi tujuan utama. JAXA jelas tidak ketinggalan ambil bagian. Bisa dibilang, mereka tidak ingin ketinggalan dalam space age kedua mulai dekade berikutnya.

Membicarakan aspek lain, dimulai dari dance. Kalau ada yang bilang Jikochuu de Ikou kelihatan jelas beberapa member melakukan kesalahan atau gerakan terlambat, maka Sora Tobira adalah bencana. Bagiku, mismatch disini kelihatan lebih jelas dari Jikochuu.

It’s definitely not unnoticeable. Membuatku berpikir kenapa dance-nya terkesan asal ada begini. Dan yang paling mengesalkan untukku, kenapa border hitam di dance scene ini diganti menjadi langit? Kontrasnya jadi tidak ada, padahal background, lighting, & seifuku sudah berwarna cerah.

Tambah lagi kesannya mereka hanya mengambil scene ini dengan aspek widescreen standar dan men-crop menjadi 21:9, lalu menempelnya di latar belakang langit. Kelihatan saat fokus pindah dari Ume ke Maiyan, dan jarak antara kepala member dengan border terasa terlalu mepet.










Itu adalah kekurangan dari pengambilan gambarnya. Yah, tidak semuanya jelek sih, hanya scene tertentu saja tapi efeknya besar sih. Untukku terutama.

Lalu kenapa Ume yang menjadi center, alasannya kupikir sudah jelas ya, sudah kutulis diatas juga. Yang sedikit aneh hilangnya AshuMio dan WakaRei, ini sih kelihatan jelas sekali. Bukan apa-apa juga sih, cuma aneh saja. Ini ditulis sebagai side B dari senbatsu, tapi susunannya berubah.

Scene penutup sebelum dialog antara Ume dan Maiyan, dimana member Gen 1 yang berperan di balik layar dan Gen 3 sebagai astronot seolah penanda bahwa tongkat estafet sudah diserahkan. Dimana Gen 1 seolah berkata “our works are done” dan “it’s time for us to go” not-so-subtle, rite?











Overall, bagiku MV ini jelas menarik. Dan sudah terlihat ini yang paling panjang review-nya. Membawa aspek space dan faktanya tepat adalah nilai plus plus untukku. Tapi memang, timing-nya sedikit keliru untukku. Kenapa?

Belakangan ini aku terlalu banyak melahap sejarah dan isu lingkungan ketimbang space. Rasanya sudah dua bulan terakhir aku lebih sering menulis artikel bertema sejarah kan? I do follow the news but not through, just like….uh, made me feels like a caveman.

Karena selama sakit aku juga tidak update dengan berita terbaru, menulis review Sora Tobira membuatku sadar aku sudah ketinggalan cukup banyak. Nah, Sora Tobira membuatku kembali membuka halaman tentang space lagi.









Akhir kata, Sora Tobira adalah MV yang paling menarik bagiku dari segi tema, dari Jikochuu de Ikou. Tapi jelas ini juga bukan MV dimana aku akan sering menontonnya karena selain tema, aspek lain dari MV ini kurang oke. Untuk dibilang MV favorit, jelas tidak. Dan aku tidak punya MV favorit dari single kali ini.

Selesai sudah Sakamichi Review untuk MV-MV dari Jikochuu de Ikou, selanjutnya adalah Sakamichi Review untuk lagu-lagunya. Kapan akan rilis, ditunggu saja.
logoblog

Thanks for reading Sakamichi Review : Nogizaka46 Sora Tobira MV

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Please Leave a Comment.