Sakamichi Review: Nogizaka46 Chikyuu ga Marui nara MV

  Dyah Pitaloka      
Kembali lagi dengan Sakamichi Review. Kali ini untuk Chikyuu ga Maruinara, coupling dari Jikochuu de Ikou. Dibawakan oleh trio Star Wars; Ashurin, Yoda, dan Momoko, MV ini dirilis pada 2 Agustus kemarin.
Langsung saja, ini dia Sakamichi Review untuk Chikyuu ga Maruinara.


Disutradarai oleh Okita Shuichi, nama baru di dunia MV Sakamichi. Latar belakang MV ini adalah Kamakura, prefektur Kanagawa. Sebelumnya, dia menyutradarai beberapa film yang mendapat kritik positif. Bahkan masuk dalam 10 sutradara next generation di Jepang.

Jadi, cukup bisa diharapkan lah ya. Tapi setelah Kokoro no Monologue kemarin, jadi tidak terlalu berharap banyak tentang prospek sutradara film duduk sebagai komando untuk sebuah MV. Nah, bisa dilihat perbedaannya dari Jikochuu no Ikou, yaitu adanya storyline.

Ini juga poin minus dari 3 Sakamichi Review terakhir, tidak adanya storyline yang jelas. Dengan adanya storyline yang bisa dilihat sejak awal, ini menarik perhatianku, meski yah, akhirnya harus sedikit memaksa diri untuk menulis karena masih belum sembuh total.

Anyway, background untuk Chikyuu ga Maruinara ini adalah tentang study tour. Atau setidaknya begitu yang kulihat. Perannya tidak asing, Darth Ashurin yang tidak akrab dengan teman-temannya, dan dua awkward Jedi yang menjadi temannya di kelas.










Berkat kekuatan the Force, Ashurin bisa membujuk MomoYoda untuk ikut kabur dari rombongan dan pergi ke Kamakura. Disana, mereka malah wisata kuliner. Actually, this helps my appetite, and quite good for recovering.

Well, disini aku jadinya kecewa. Karena ternyata storyline-nya hanya berkisar di cerita kabur dari rombongan untuk makan-makan. Sepanjang 3 menit selanjutnya menunjukkan adegan yang akan membuat bangga mendiang Bondan Winarno.

Akhirnya, mereka dengan ajaib kembali ke kereta rombongan tanpa disadari kalau mereka menghilang seharian, kecuali oleh dua orang. Aneh sih di bagian sini. Kesannya jadi terlalu maksa. Padahal jelas rute dan waktunya tidak akan sama kalau keretanya jalan terus sementara tiga orang ini makan-makan.

Chikyuu ga Maruinara memang ternyata bukan MV yang kuharapkan sih, terutama kekecewaan dari segi storyline. Yah, di awal memang sudah oke, prolog-nya dapat, tapi selanjutnya kenapa malah jadi wisata kuliner, itu yang membuatku kesal.











Memang sih, pancake, parfait, ice cream, konyaku, soumen, dan lainnya itu menjadi bumbu yang enak untuk MV ini, tapi ya kalau fokusnya cuma di makanan sih…. Karaage Shimai mungkin lebih cocok. Tapi untungnya kekurangan dari storyline dibalas dengan kekuatan di sinematografi.

Yang kusuka dari sinematografi Chikyuu ga Maruinara adalah Okita Shuichi menerapkan konsep a la Youtuber. Dari scene pembuka di kereta, sudah diambil seperti tanpa gimbal, begitu juga di sepanjang MV. Kesan yang didapat adalah dari sudut pandang orang ketiga. Menarik.

Meski tidak ada interaksi langsung dengan peran si pengambil gambar kecuali saat di cafe yang pertama, konsep ini membuat kesan MV ini tidak terlalu kaku. Karena itu, nilai lebih harus ditujukan untuk sutradaranya. Dia berhasil membuat MV yang sesuai dengan background dan storyline.











Latar belakang Kamakura juga menambah kesan easy MV ini. Well, rasa sutradara film memang beda. Adegan di Chikyuu ga Maruinara bisa mudah disalahpahami sebagai adegan dari film komedi romantis yang biasa.

Yah, MV ini ada di sisi yang lebih mudah dicerna. Sebagai MV kedua dari Jikochuu, plus ini MV bertema summer, sudah cukuplah nilainya. Tidak bisa dibilang jelek, tapi juga tidak bagus. Intinya, bagi yang sedang diet, MV ini akan menjadi siksaan.

Overall, Chikyuu ga Maruinara memiliki twist dimana kupikir storyline-nya akan lebih menarik setelah menit pertama. Ternyata tidak dan kita disuguhi adegan-adegan yang membuat menelan ludah melihat makanan-makanan disini.

Kecewa, tapi untungnya ditutupi dengan konsep MV yang sederhana. Pengambilan gambar yang sederhana, tone yang warm dan berkesan vintage menjadi nilai plus Chikyuu ga Maruinara. Mungkin sampai sini terkesan bias ya?

Sedikit iya sih, karena fetish terhadap seifuku musim panas itu tidak mudah dihilangkan. Plus, tempatnya itu termasuk cukup terkenal karena sering kulihat dari film-film Jepang, dan biasanya filmnya berlatar belakang sekolah juga. Jadi kesannya familiar.


When Yoda, Anakin, and Luke are together

Akhir kata, Chikyuu ga Maruinara bukanlah tipe MV Nogi favoritku, dan minus di storyline tidak membuat nilainya naik. Padahal kesan yang kudapat dari MV ini mirip dengan Tachinaori Chuu, yang juga adalah salah satu MV favoritku.
Sayang, MV ini terlalu menitikberatkan di makanan.
All images and videos used is credited to it’s respective owners
logoblog

Thanks for reading Sakamichi Review: Nogizaka46 Chikyuu ga Marui nara MV

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Please Leave a Comment.