Imagine IZ*ONE as Disney Princess #iZoNe

  Dyah Pitaloka      
Debut IZ*ONE sebentar lagi. Atau setidaknya begitu, karena seharusnya tidak lama lagi debut single mereka akan rilis. Dari informasi yang beredar, mereka sedang dan atau sudah melakukan variety pertama mereka karena J-Line sudah bolak-balik Korea-Jepang beberapa waktu terakhir. Can’t wait, especially when there’s a different nationality and cultural differences involved, it’s a granted laughter.



Well, itu urusan nanti, seharusnya mulai bulan depan kita sudah bisa mendengar lebih jauh dari IZ*ONE, tapi sebelum itu, banyak yang ingin kubahas lebih jauh tentang mereka. Yang paling dasar dulu mungkin, yaitu untuk mengingat member siapa yang mana. Hayo, siapa yang masih sering tertukar nama dan orangnya?



Yah, kalau untukku sih ini bukan masalah. Hanya 12 orang dan apa susahnya membedakan dari jumlah segitu? Apalagi setelah mengikuti acaranya selama 4 bulan. Kali ini, untuk membantu mengingat member IZ*ONE, lebih mudah untuk mengingat mereka dalam cara berbeda. Apa yang kupikirkan tentang ini?



IZ*ONE as Disney Princess, that’s it. Untuk memudahkan, kenapa tidak membayangkan mereka sebagai Disney Princess, toh jumlahnya kurang lebih sama (Disney Princess resminya 11 orang, IZ*ONE 12) dan kepribadian mereka mirip-mirip. Langsung saja, ini dia definisi IZ*ONE as Disney Princess.



Lee Chaeyeon as Moana Waialiki
Moana_promo_2
DnOWEUOVAAI9xp6.jpg
Unofficial Disney Princess, tapi Moana tetap karakter yang tidak kalah populer. Lewat filmnya yang rilis tahun 2016 kemarin, kesan yang kita dapat dari Moana adalah karakter yang bertanggung jawab, sebagai putri dari chief, dia mempertaruhkan segalanya untuk mengarungi lautan meskipun dilarang keras oleh ayahnya, demi kelanjutan desanya.

Menemui Demigod Maui yang lebih terkenal sebagai penjahat demi tujuannya, Moana tidak ragu melakukan apapun untuk menyelamatkan sukunya. Kenapa Chaeyeon cocok sebagai Moana? Well, kalau mengikuti Produce 48 pasti sudah paham lah ya. Tidak mengikuti? Well, Chaeyeon mengorbankan banyak hal sebelum menjadi member IZ*ONE, melakukan apapun untuk mimpinya debut pada akhirnya.

Kim Minjoo as Aurora
Auroranew
DnOWM82U8AA7L8M.jpg
Sleeping beauty yang tidak memiliki major role dalam filmnya kecuali untuk tidur selama satu setengah jam. Jadi, peran Aurora tidaklah semasif Disney Princess lain. Hanya saja, sebagai tokoh klasik, dia adalah salah satu yang paling dipromosikan besar-besaran dalam franchise. Bagiku, Aurora juga yang membuat stereotip “perempuan lemah yang harus ditolong, meski kerjanya cuma tidur saja”

Aku tidak akan bilang Minjoo seratus persen seperti Aurora, but generally speaking, both are just birds of same feathers. Selama Produce, Minjoo bisa dibilang ponkotsu juga, dan secara keseluruhan tidak begitu menarik selain karena visualnya. Oh, dia #2 dalam pemilihan Visual Center juga.

Kim Chaewon as Anna of Arendelle
Anna_Render2
DnOWUEoV4AAXwOb.jpg
Kemiripan Chaewon dengan Anna sudah jadi perdebatan hangat. Ternyata bukan aku saja yang berpikir demikian. Aku pertama melihat Chaewon sebagai Anna saat V-Live pertama IZ*ONE, dimana rambut kepangnya mirip dengan ~do you wanna build a snowman~~~ Anna. Beberapa kali dia tampil dengan rambut kepang dan itu makin membuatnya mirip.

Tapi bukan hanya itu, dari segi personality, Chaewon dan Anna sama-sama berkepribadian hangat. Seperti dalam deskripsi karakter Anna; berbeda dengan Elsa, Anna lebih optimis, ceria, dan fresh. Dalam artian, Anna muncul saat realita masuk ke animasi Disney. Kepribadian Anna lebih real dari Disney Princess klasik, bukan putri yang elegan dan flawless, she’s flawed. And that what makes her interesting.

Honda Hitomi as Merida
Merida.3
DnTfqBFUcAAH5KN.jpg
Sebagai anggota resmi paling baru dari Disney Princess, Merida berbeda sendiri. Dia tidak butuh seorang pangeran sebagai pendamping pemeran utama. Tidak butuh sihir untuk mencapai tujuannya -well, sihir yang ada di film Brave berbeda dari sihir biasanya dalam Disney movies- dan juga tidak ragu untuk main tanah dalam arti harfiah.

Hiichan sama seperti Merida dari segi mereka sama-sama berjuang untuk keluar dari zona nyaman. Sebagai putri raja, Merida menolak untuk mematuhi aturan yang semata dibuat untuk mementingkan kerajaan. Hiichan mengadu nasib di Korea dan bekerja keras untuk debut dengan IZ*ONE. Oke, oke. Alasan utama kenapa aku memilih memadukan Hiichan dan Merida adalah karena kemiripan visual.

Kang Hyewon as Belle
Bellenew
DnTfr07U8AApdCZ.jpg
Her beauty has no parallel. Tagline yang selalu menjadi gambaran betapa flawless seorang Belle. Emma Watson menambah positif kesan itu lewat film, padahal, Disney sendiri mengatakan Belle adalah Princess yang tidak sempurna. Dia yang pertama memiliki ciri ini, karena sebelum-sebelumnya Disney Princess selalu digambarkan sempurna.

Kangchan menarik perhatian berkat perannya sebagai Minami’s Mom. Sampai sini dia masih terdengar sempurna, tapi flaws yang dimilikinya juga tidak kecil. Lack of confidency menjadi kelemahannya yang paling utama. Sedikit berkebalikan dengan Belle yang overconfident. Tapi toh keduanya sama-sama suka sesuatu yang eksentrik. Belle pada Beast dan Kangchan pada rap.

Kwon Eunbi as Tiana
Tiananewpic
DnTftCTU8AECi8u.jpg
Dikutuk menjadi kodok bukan halangan bagi Tiana untuk mewujudkan impiannya membuka restoran sendiri. Disney Princess paling realistis, karena dia juga tidak percaya sihir dan memilih untuk berjuang dengan usahanya sendiri. Sebagai pembuka era modern, Tiana adalah gambaran bagi sosok perempuan modern. Oh, dan jangan lupakan, dia juga termasuk feminis.

Eunbi sebagai non-official leader IZ*ONE untuk sementara ini juga bisa dibilang sosok yang bisa memimpin sama seperti saat Tiana dan Naveen mencari counterspell untuk kembali sebagai manusia. Memimpin ekspedisi berbahaya di hutan New Orleans sama saja dengan memimpin 11 anak ajaib di IZ*ONE, tinggal menunggu apa Eunbi bisa sukses juga.

Yabuki Nako as Tinker Bell
Tinker_Bell_Official_Pose
DnYpP5mVAAAvk1O-1.jpg
Well, resminya, Tinker Bell adalah karakter utama di franchise Disney Fairies, tapi secara umum fans mengenalnya sebagai salah satu OG Disney Princess. Sudah jelas lah ya kenapa Nako cocok untuk diingat sebagai Tinker Bell, ya karena visualnya. Tinker Bell adalah peri, sudah jelas kecil. Nako? Dia adalah member terpendek yang ikut di Produce 48. Selain itu? Well, dari karakter.

Bukan berarti Nako sama chic-over-the-top seperti Tinker Bell, tapi dari segi talent. Diceritakan kalau kemampuan sihir Tinker Bell secara alami sangat kuat, dan dia bisa mengontrolnya dengan baik. Ini juga faktor yang membuat banyak netizen Korea jatuh cinta pada Nako, kekuatan vokalnya. Yang kutunggu adalah apa akan ada hubungan seperti Tinker Bell dengan Wendy dan Periwinkle di IZ*ONE.

Ahn Yoojin as Rapunzel
Disney_Princess_Rapunzel_2016
DnYpQ7KUUAAATCD-1.jpg
Dari karakter, aku tidak bisa tidak membayangkan Yoojin sebagai Rapunzel, meski mereka sangat berbeda dari segi hairstyle dimana Yoojin lebih sering tampil dengan rambut sebahu dibanding 70-kaki milik Rapunzel. Baru-baru ini saja Yoojin mulai memanjangkan rambutnya. Apa cuma itu saja alasan dia cocok menjadi Rapunzel? Tentu tidak.

Mereka sama-sama hiperaktif, berisik, dan bisa dikatakan selalu ingin tahu dengan sekelilingnya. Rapunzel karena ingin tahu tentang kembang api sampai kabur dari Mother Gothel, Yoojin dengan segala drama yang ada di Produce 48, membuat banyak orang berpikir dia reckless. But hey, both of them are just too pure, childish even, too fully understand how the world works.

Choi Yena as Vanellope von Schwetz
Vanellope_von_Schweetz_-4_(no_background)
DnYpR-aU0AACy7T-1.jpg
Heroine utama dari Wreck-it-Ralph dan Sugar Rush ini adalah unofficial Disney Princess terbaru. Dari trailer Wreck-it-Ralph 2 diatas saja, dia punya semua karakteristik sebagai Princess. Memang inaugurasi Vanellope masih akan menunggu waktu, tapi kesan yang kudapat dari Yena persis dengan Vanellope, yaitu sama-sama enerjik, banyak bicara, dan childish.

Yena terkenal sebagai karakter variety di IZ*ONE. Dia dalam beberapa kesempatan mengatakan kalau dirinya tidak pede untuk debut karena karakternya yang dinilai banyak netizen terlalu dibuat-buat. Ini menggambarkan sisi gelap yang juga ada dalam karakter Vanellope, sensitif dan rapuh di dalam meski kuat di luar.

Jo Yuri as Fa Mulan
Mulannew
DndsnO4U8AAqxas.jpg
Sedikit maksa ya? Well, tidak juga menurutku. Karena aku yang menulis. Tidak, tidak. Kemiripan Yuri dan Mulan bisa dilihat dari segi pengorbanan yang mereka lakukan. Well, ini jadi seperti deskripsi Moana di atas, tapi dalam takaran yang berbeda. Dari segi motif, Mulan hanya ingin menyelamatkan ayahnya, dan secara kebetulan juga ikut menyelamatkan China. Berbeda dengan Moana yang dari awal ingin menyelamatkan desanya.

Tentu aku tidak bilang pengorbanan Yuri lebih kecil dibanding Chaeyeon. Tapi yah, kalau dilihat memang Yuri lebih banyak mengalah karena sifatnya dan bukan karena keadaan. Ini perbedaan besar. Sejujurnya aku tidak terlalu memperhatikan Yuri dari awal, tapi setelah menonton ulang beberapa episode, aku merasa kemiripannya memang ada.

Miyawaki Sakura as Ariel
Disney_Princess_Ariel_Mermaid_2015
Dndy21MV4AAOyxD.jpg
Jujur saja, sejak awal kupikir latar belakang Sakura mirip dengan Ariel, alias The Little Mermaid. Ariel mengorbankan kehidupan royalti demi mengejar Prince Eric di dunia manusia, menukar suaranya dengan kaki manusia pada penyihir Ursula, dan hampir saja terpenjara seumur hidup akibat gagal “menyatakan perasaan” pada Eric. Kalau bukan karena bantuan Eric dan ayahnya Triton, akhir kisah Little Mermaid akan berbeda.

Keputusan Sakura ikut di Produce jelas adalah pedan bermata dua. Popularitasnya di Jepang akan dibenturkan dengan harsh climate di dunia KPop, dan akhirnya memang kejadian. Yah, tapi sejujurnya, tidak sampai pada level yang kuperkirakan. Untungnya sama-sama happy ending. Another similarities, they’re both fishy…

Jang Wonyoung as Snow White
Snowwhitenew
Dndy5kVU8AAm5T8.jpg
Kenapa Wonyoung menjadi Snow White? Pertama, dari facial features jelas mirip, juga sama-sama putih dan tinggi. Kedua, she’s loved by the dwarves sama seperti Wonyoung dengan unnies dari IZ*ONE. Ketiga, they’re kinda hopeless person. Keempat, Snow White adalah Disney Princess termuda, 14 tahun, sama dengan usia Wonyoung saat ini.

Dan terakhir, sama-sama #1, Snow White sebagai original Disney Princess dan Wonyoung sebagai #1 dari Produce 48. Apa lagi? Well, kalau harus kubilang, sama-sama belum punya karakter yang berkembang. Yang pasti, sebagai center, posisi Wonyoung jelas akan sama pentingnya dengan Snow White; sama-sama menjadi “pembuka” bagi siapapun yang ingin mengenal “grupnya” lebih jauh.


Mungkin sudah ada yang tahu kalau diatas aku juga memasukkan beberapa unofficial name dari Disney Princess Line. Yah, karena memang untuk mengingat karakter mereka, tidak cocok hanya dengan yang official saja. Banyak faktor yang menentukan, itupun dengan sedikit banyak membayangkan per member.

Karena itu juga, ini artikel yang sudah lama ingin ku-publish sebelum demam IZ*ONE meredup, tapi karena banyaknya berita tentang Nogi akhir-akhir ini, akhirnya tertunda cukup lama. Yah, sekarang sudah selesai dan tinggal menunggu debut variety IZ*ONE untuk melihat apakah karakter mereka cocok dengan yang kudeskripsikan.

Jadi, siapa member IZ*ONE as Disney Princess favorit kalian?

All images and videos used is credited to it’s respective t
logoblog

Thanks for reading Imagine IZ*ONE as Disney Princess #iZoNe

Previous
« Prev Post